Suka Mengkhianat
2 Timotius 3 : 4 --> suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
Προδόται (prodotai, Yunani) Traitors (Inggris)
Salah satu penanda keadaan manusia pada akhir zaman, menurut 2 Timotius 3:4 adalah manusia yang semakin suka berkhianat.
Karakter manusia yang sesungguhnya akan muncul saat situasi terdesak, penuh ancaman dan rasa takut. Di masa penuh kesusahan dan penderitaan karakter manusia yang suka berkhianat akan semakin sering dijumpai.
Misalnya ketika situasi mencekam yang dialami Yesus dan para murid ketika detik-detik penangkapan dan penyaliban Yesus.
Peristiwa Salib adalah peristiwa pengkhianatan.
Murid-murid mengkhianati Yesus.
Yudas menjual Yesus.
Petrus menyangkali Yesus.
Murid-murid kabur ketika Yesus ditangkap, didakwa di hadapan Pilatus dan Herodes, kemudian dihukum salib.
Pengkhianatan iman adalah bentuk penyangkalan akan apa yang benar dan baik, yang seharusnya kita lakukan.
Pengkhianatan iman adalah penyangkalan akan kesetiaan yang seharusnya kita tunjukkan kepada Allah Trinitas.
Tapi tunggu dulu.
Jangan kita menghakimi para murid.
Mari melihat ke dalam diri.
Jangan-jangan kita pun sedemikian rupa seperti mereka.
Mengkhianati Yesus tanpa sadar.
Menyalibkan Yesus berkali-kali.
Dalam keseharian kita,
ketika kita menolak menolong “Wajah Yesus” yang kita jumpai dalam diri orang lain.
Itulah pengkhianatan.
Ketika gagal memperlakukan orang lain dengan penuh kasih seperti kita seharusnya memperlakukan diri kita sendiri.
Itulah pengkhianatan.
Ketika kita alih-alih bersikap adil malah menindas mereka yang secara struktur berada di bawah tanggungjawab kita,
Itulah pengkhianatan.
Saat kita menolak menyuarakan kebenaran bagi mereka yang lemah dan tertindas, dan memilih diam, bungkam, membisu menolak meneladani Yesus yang berpihak kepada mereka yang lemah dan tak berdaya.
Itulah pengkhianatan.
Anak-anak, istri, suami, yang seharusnya kita kasihi dan lindungi malah kita sakiti.
Itulah pengkhianatan.
Kerap kita gagal meneladani Yesus yang penuh kasih kepada semua, bahkan kepada musuhnya.
Itulah pengkhianatan.
Ketika itulah Yesus disalib kedua kali, ketiga kali, bahkan kesekian kali.
Tapi siapakah kita berhak menghakimi diri sendiri dan orang lain?
Allah adalah maha pengampun, bahkan Tuhan Yesus berkata “ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”
Maka Yesus, permohonan kami, ampunilah kami, karena kami kerap tidak tahu apa yang kami buat.
Syukur kepada Allah
Ia Maha Pengampun, dan Pengasih,
Petrus yang menyangkali Yesus tiga kali, Yesus ampuni.
Maka yakinlah kita, diri kita pun Yesus ampuni.
Maka pergilah kita dan jangan kita berbuat dosa lagi.
Mari jadi saksi Kristus, jangan khianati Dia lagi.
Terutama di tengah situasi krisis dan sulit ini, kami mohon tuntunlah kami ya Tuhan. Agar tetap setia pada Mu. Meneladan kasih Mu. Tidak mengkhianatiMu.
Amin. Tuhan Yesus memberkati kita.