Minggu, 05 Juni 2016

HKBP Kayu Tinggi PHD Ina (Kaum Ibu)
Kamis, 2 Juni 2016
Keluaran 14 : 24-31 (dalam Alkitab bahasa Batak 2 Musa 14 : 24-31)
Tema : Tuhan Memelihara

Horas ma dihita saluhutna.
Jemaat yang dikasihi oleh Yesus Kristus, sudah benarkah pengucapan saya?
Kalau belum, mohon dimaafkan, ini sudah dilatih dari tadi malam, tapi kalau masih salah ya mohon dimaafkan.
Saya baru diajari bahwa, makna dari salam pembuka ini, ternyata maknanya dalam ya inang? Apa artinya? Adakah yang dengan sukarela bersedia menjelaskan artinya salam tersebut kepada saya?
Kalau kemarin, kata rekan saya artinya damai sejahtera untuk kita semua. Kalau begitu maka salam ini maknanya dalam, sebab, salam itu berarti sebuah harapan dan doa yang kita ucapkan, agar orang yang kepadanya kita mengucapkan salam tersebut, sekaligus juga kita yang mengucapkan salam tersebut, berada dalam keadaan damai sejahtera.
Tentu damai sejahtera yang dimaksud adalah damai sejahtera yang berasal dari Allah sebagai wujud nyata bahwa Tuhan memelihara (sebagaimana tema kita malam ini yaitu Tuhan memelihara).
Sebab angka inang ma dihaholongi tuhanta (nah apa artinya ini, ini saya diajari kawan STT Jakarta, sebab banyak orang Batak di sekolah kami). Inang sekalian, sebabnya bahwa, dalam pemeliharaan Tuhan, yang terpenting adalah keadaan damai sejahtera nya. Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan senantiasa memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus (filipi 4: 7).
Damai tapi tidak sejahtera tidak lengkap, sebab berarti damai tapi berkekurangan. Sejahtera tanpa ada kedamaian di dalamnya juga tidak lengkap sebab berarti sejahtera tapi penuh rasa khawatir, takut, konflik dan tidak ada damai. Damai dan sejahtera adalah bukti pemeliharaan Allah. Tuhan memelihara.
Pada ayat pembacaan kita, Allah memelihara Israel dengan membelah laut, supaya mereka bisa menyeberang dan lolos dari kejaran Firaun Mesir. Ini mukjizat, yang menunjukkan bukti pemeliharaan Allah. Allah memberi kedamaian dengan meluputkan Israel dari kejaran Firaun Mesir.
Selama perjalanan di gurun 40 tahun menuju Kanaan, Israel juga dipelihara oleh Allah, ditunjukkan jalan. Allah lah sang penunjuk jalan. Melalui apa?tiang awan dan tiang api. Tiang awan waktu siang supaya sejuk, dan tiang api di kala malam, supaya terang dan hangat karena cuaca gurun sangat ekstrem inang, malam dingin sekali, siang panas sekali. Allah memberi keadaan damai. Tapi juga Allah memelihara Israel, memberi mereka makanan dan minuman, lewat roti dan burung puyuh sehingga Israel tetap makan dan sejahtera.
Lalu bagaimana dengan kita?bukankah kita juga punya kesulitan-kesulitan hidup?bukankah kita juga seringkali dikejar-kejar oleh “Firaun” pada masa kini yaitu kekhawatiran-kekhawatiran kita. Inang, berapa harga daging sapi per kg sekarang di pasar?naik menjelang bulan puasa?mahal?berapa harga bawang per kg?mahal.
Bukan itu saja, Berapa banyak kesulitan kita yang lain?kekhawatiran kita terhadap anak-anak, terhadap suami, terhadap keluarga kita? Bagaimana perasaan kita ketika mengetahui berita pemerkosaan atau penganiayaan seksual kepada anak-anak di bawah umur?kesal, sedih, marah, dan menambah kekhawatiran kita. Ini membuat pikiran dan hati kita kadang menjadi tidak damai dan tidak sejahtera. Kesulitan-kesulitan dan kekhawatiran kita seperti membayangi kita di belakang kita dan mengejar kita seperti Firaun yang mengejar bangsa Israel.
Tapi nyatanya, pada saat ini, kita masih berada di sini. Mendengarkan firman Allah, ini bukti juga penyertaan dan pemeliharaan Allah. Kita masih bernapas, masih sehat, anak masih bisa sekolah dan suami atau bahkan kita juga masih bisa bekerja. Pemeliharaan Allah itu nyata dalam hidup kita dan keluarga. Sepatutnya dan sepantasnya kita seperti bangsa Israel yang melihat (pada ayat 31) bahwa betapa besar perbuatan yang dilakukan Tuhan kepada kita, maka sepatutnya juga kita takut kepada Allah, percaya kepadaNya dan melakukan perintahNya.
Inang terkasih dalam Kristus, kita juga tidak boleh melupakan bahwa Allah menolong Israel melalui Musa yang mengangkat tangan (karena Allah menyuruh Musa demikian) sehingga laut terbelah dan Israel berjalan di antara laut yang terbelah. Ini berarti bahwa Allah juga memelihara lewat sesama umat lainnya. Allah memelihara manusia lewat manusia lainnya.
Itu sebabnya Inang terkasih, jangan kita melalaikan pertemuan ibadah kita, partangiang wilayah, koor kaum ina, dan persekutuan lainnya, karena Allah juga memelihara kita lewat penguatan dari umat beriman lainnya. Dalam pertemuan ibadah tersebut kita saling mengingatkan, saling mendoakan dan menguatkan, mengasihi dalam persekutuan. Maka jangan tinggalkan koor dan persekutuan lainnya.

Nyatanya, sampai sekarang inang terkasih, kita masih bisa berkata horas, ma dihita saluhutna, damai sejahtera bagi kita semua. Sebab apa?sebab Allah masih dan senantiasa memelihara kehidupan kita dan keluarga kita. Jadi masihkah kita ragu dengan pemeliharaan Allah? Jangan ragu, percayalah. Horas. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar