HKBP Kayu Tinggi PHD Ina (Kaum Ibu)
Kamis, 2 Juni 2016
Keluaran 14 : 24-31 (dalam Alkitab
bahasa Batak 2 Musa 14 : 24-31)
Tema : Tuhan Memelihara
Horas ma
dihita saluhutna.
Jemaat yang
dikasihi oleh Yesus Kristus, sudah benarkah pengucapan saya?
Kalau belum,
mohon dimaafkan, ini sudah dilatih dari tadi malam, tapi kalau masih salah ya
mohon dimaafkan.
Saya baru
diajari bahwa, makna dari salam pembuka ini, ternyata maknanya dalam ya inang?
Apa artinya? Adakah yang dengan sukarela bersedia menjelaskan artinya salam
tersebut kepada saya?
Kalau
kemarin, kata rekan saya artinya damai sejahtera untuk kita semua. Kalau begitu
maka salam ini maknanya dalam, sebab, salam itu berarti sebuah harapan dan doa
yang kita ucapkan, agar orang yang kepadanya kita mengucapkan salam tersebut,
sekaligus juga kita yang mengucapkan salam tersebut, berada dalam keadaan damai
sejahtera.
Tentu damai
sejahtera yang dimaksud adalah damai sejahtera yang berasal dari Allah sebagai
wujud nyata bahwa Tuhan memelihara (sebagaimana tema kita malam ini yaitu Tuhan
memelihara).
Sebab angka
inang ma dihaholongi tuhanta (nah apa artinya ini, ini saya diajari kawan STT
Jakarta, sebab banyak orang Batak di sekolah kami). Inang sekalian, sebabnya
bahwa, dalam pemeliharaan Tuhan, yang terpenting adalah keadaan damai sejahtera
nya. Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan senantiasa
memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus (filipi 4: 7).
Damai tapi
tidak sejahtera tidak lengkap, sebab berarti damai tapi berkekurangan. Sejahtera
tanpa ada kedamaian di dalamnya juga tidak lengkap sebab berarti sejahtera tapi
penuh rasa khawatir, takut, konflik dan tidak ada damai. Damai dan sejahtera
adalah bukti pemeliharaan Allah. Tuhan memelihara.
Pada ayat
pembacaan kita, Allah memelihara Israel dengan membelah laut, supaya mereka
bisa menyeberang dan lolos dari kejaran Firaun Mesir. Ini mukjizat, yang
menunjukkan bukti pemeliharaan Allah. Allah memberi kedamaian dengan meluputkan
Israel dari kejaran Firaun Mesir.
Selama
perjalanan di gurun 40 tahun menuju Kanaan, Israel juga dipelihara oleh Allah,
ditunjukkan jalan. Allah lah sang penunjuk jalan. Melalui apa?tiang awan dan
tiang api. Tiang awan waktu siang supaya sejuk, dan tiang api di kala malam,
supaya terang dan hangat karena cuaca gurun sangat ekstrem inang, malam dingin
sekali, siang panas sekali. Allah memberi keadaan damai. Tapi juga Allah
memelihara Israel, memberi mereka makanan dan minuman, lewat roti dan burung
puyuh sehingga Israel tetap makan dan sejahtera.
Lalu
bagaimana dengan kita?bukankah kita juga punya kesulitan-kesulitan hidup?bukankah
kita juga seringkali dikejar-kejar oleh “Firaun” pada masa kini yaitu
kekhawatiran-kekhawatiran kita. Inang, berapa harga daging sapi per kg sekarang
di pasar?naik menjelang bulan puasa?mahal?berapa harga bawang per kg?mahal.
Bukan itu
saja, Berapa banyak kesulitan kita yang lain?kekhawatiran kita terhadap
anak-anak, terhadap suami, terhadap keluarga kita? Bagaimana perasaan kita
ketika mengetahui berita pemerkosaan atau penganiayaan seksual kepada anak-anak
di bawah umur?kesal, sedih, marah, dan menambah kekhawatiran kita. Ini membuat
pikiran dan hati kita kadang menjadi tidak damai dan tidak sejahtera. Kesulitan-kesulitan
dan kekhawatiran kita seperti membayangi kita di belakang kita dan mengejar
kita seperti Firaun yang mengejar bangsa Israel.
Tapi
nyatanya, pada saat ini, kita masih berada di sini. Mendengarkan firman Allah,
ini bukti juga penyertaan dan pemeliharaan Allah. Kita masih bernapas, masih
sehat, anak masih bisa sekolah dan suami atau bahkan kita juga masih bisa
bekerja. Pemeliharaan Allah itu nyata dalam hidup kita dan keluarga. Sepatutnya
dan sepantasnya kita seperti bangsa Israel yang melihat (pada ayat 31) bahwa
betapa besar perbuatan yang dilakukan Tuhan kepada kita, maka sepatutnya juga
kita takut kepada Allah, percaya kepadaNya dan melakukan perintahNya.
Inang
terkasih dalam Kristus, kita juga tidak boleh melupakan bahwa Allah menolong
Israel melalui Musa yang mengangkat tangan (karena Allah menyuruh Musa
demikian) sehingga laut terbelah dan Israel berjalan di antara laut yang
terbelah. Ini berarti bahwa Allah juga memelihara lewat sesama umat lainnya.
Allah memelihara manusia lewat manusia lainnya.
Itu sebabnya
Inang terkasih, jangan kita melalaikan pertemuan ibadah kita, partangiang
wilayah, koor kaum ina, dan persekutuan lainnya, karena Allah juga memelihara
kita lewat penguatan dari umat beriman lainnya. Dalam pertemuan ibadah tersebut
kita saling mengingatkan, saling mendoakan dan menguatkan, mengasihi dalam
persekutuan. Maka jangan tinggalkan koor dan persekutuan lainnya.
Nyatanya,
sampai sekarang inang terkasih, kita masih bisa berkata horas, ma dihita
saluhutna, damai sejahtera bagi kita semua. Sebab apa?sebab Allah masih dan
senantiasa memelihara kehidupan kita dan keluarga kita. Jadi masihkah kita ragu
dengan pemeliharaan Allah? Jangan ragu, percayalah. Horas. Amin.